GUW9BUMoGfCiGfd6TfOpTUziTY==

Muda, Kreatif, dan Visioner : Siswa SMA Elyon Surabaya Rancang Tren Fashion 2026 di Universitas Ciputra

Sesi Presentasi Tren Fashion oleh Siswa Magang SMA Elyon di Universitas Ciputra

Surabaya
– Masa depan industri fashion Indonesia tampaknya mulai dirancang oleh generasi muda yang tidak hanya kreatif, tetapi juga berani dan visioner. Hal ini dibuktikan oleh sekelompok siswa dari SMA Elyon Surabaya yang mengikuti program magang eksklusif di Universitas Ciputra (UC) Surabaya. Lewat pengalaman belajar yang intensif dan inspiratif, para siswa menyelami dunia Fashion Design & Business (FDB) secara langsung dan mulai dari bangku kelas hingga ke "dapur" industri mode masa depan.

Tidak seperti magang biasa, program ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengikuti perkuliahan setara mahasiswa tingkat lanjut, khususnya pada mata kuliah Fashion Trend Analysis. Di sinilah mereka diajak untuk berpikir strategis dan kreatif, menelusuri bagaimana tren fashion global dibentuk melalui riset, pemetaan tren, hingga penyusunan konsep visual layaknya seorang creative director. Mengangkat tema “Ballet Reimagined” sebagai macrotrend, para siswa berhasil merumuskan tiga microtrend yang tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga kuat secara naratif dan relevan terhadap perkembangan budaya.

Konsep pertama, Tulle Revival, menggambarkan kelembutan dan kebebasan melalui layering kain tulle dan material transparan, menciptakan siluet yang puitis dan ekspresif. Selanjutnya, Hard Pointe menjadi eksplorasi kontras dari balet klasik yang menggabungkan unsur feminin seperti pita dan korset dengan bahan kulit dan aksen metalik, sebuah pernyataan visual tentang keberanian, kekuatan, dan transformasi. Adapun Studio to Street adalah adaptasi busana balet ke dalam gaya kasual sehari-hari, dengan desain seperti leotard, wrap cardigan, dan warm-up pants yang artistik dan fungsional. Ketiga tren ini dirancang bukan sekadar untuk estetika, melainkan juga sebagai media komunikasi budaya dan ekspresi diri.

Lebih dari sekadar menciptakan gaya, para siswa belajar membangun narasi melalui proses yang komprehensif. Mereka membuat moodboard, melakukan riset budaya lintas konteks, merancang strategi visual, hingga mengenakan style sesuai tema dalam sesi presentasi profesional. Di balik setiap style, terdapat pemikiran kritis, pemahaman sosial, dan keberanian menyuarakan perspektif personal, suatu pencapaian yang jarang ditemukan pada siswa tingkat SMA.

Siswa Magang dengan Outfit Bertema Presentasi Bersama Dosen Pembimbing

Tampak dalam foto Natascha Yap, Faylinn Avarielle, Adelline Liangga, Caroline Devina, Ciawita Lautama, Christina Tanujaya, Aurelea Celeste, Giselle Sunyoto, dan Olivia Sujianto (dari kiri ke kanan) mereka tampil kompak dengan outfit bertema presentasi.

Antusiasme dan refleksi mendalam juga datang dari para peserta. “Selama magang di UC, saya merasa seperti mahasiswa FDB, bukan siswa SMA. Pengalamannya benar-benar membuka wawasan saya tentang dunia fashion,” ujar Aurel, salah satu peserta. Giselle, siswa lainnya, menambahkan, “Saya belajar banyak, termasuk saat membantu bazaar preloved dan berdiskusi langsung dengan kakak kelas dan dosen. Itu sangat berkesan dan membentuk saya.”

Program ini juga mendapat apresiasi tinggi dari para dosen pembimbing. Yoanita Tahalele, dosen mata kuliah dan Koordinator Center for Sustainable Design UC, menyatakan bahwa dunia fashion bukan hanya tentang gaya, tapi tentang merancang arah masa depan. Menurutnya, para siswa mampu menerjemahkan tren menjadi narasi desain yang bermakna. Christina Tanujaya, dosen Fashion Trend Analysis, menambahkan bahwa kemampuan mereka membaca tren global lalu mengaitkannya dengan konteks budaya menunjukkan potensi changemaker. Sementara itu, Ciawita Lautama, , Koordinator Kemahasiswaan, melihat bahwa apa yang dihasilkan para siswa bukan sekadar estetika, tetapi strategi visual yang matang, serta ketajaman berpikir.

Kolaborasi antara SMA Elyon dan Universitas Ciputra ini membuktikan bahwa sinergi antara pendidikan menengah dan tinggi mampu menciptakan ruang belajar yang transformatif. Para siswa tidak hanya belajar tentang mode, tetapi juga berpikir kritis, menyampaikan ide secara profesional, dan mengasah kepercayaan diri yang semua merupakan bekal penting dalam menghadapi dunia kreatif masa kini dan masa depan. Dengan semangat, kreativitas, dan keberanian yang mereka tunjukkan, para siswa SMA Elyon telah menapaki langkah awal sebagai perancang masa depan. Dunia fashion Indonesia tak lagi hanya menanti generasi baru, ia sedang dibentuk hari ini, dari ruang kelas, dari studio, dan dari presentasi seperti ini.

Inilah saatnya mendukung lebih banyak kolaborasi lintas jenjang pendidikan demi menciptakan ekosistem pembelajaran yang relevan dan transformatif. Generasi muda bukan hanya objek pendidikan saja, melainkan subjek perubahan yang siap membawa industri kreatif Indonesia khusunya untuk melangkah lebih jauh. Maka dari itu, mari kita buka lebih banyak ruang bagi mereka untuk berekspresi, berinovasi, dan menunjukkan bahwa masa depan memang dimulai dari hari ini.

 

 

Jasa Backlink

Type above and press Enter to search.