Mata minus atau miopia adalah gangguan penglihatan yang semakin umum terjadi pada anak-anak. Kondisi ini membuat anak kesulitan melihat objek dari jarak jauh, seperti tulisan di papan tulis, sehingga dapat mengganggu proses belajar mereka. Menurut Survei PERDAMI (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia), sebanyak 40,5% anak sekolah dasar di Jakarta mengalami rabun jauh. Ini menunjukkan bahwa hampir 4 dari 10 anak SD sudah memiliki gangguan penglihatan sejak usia dini.
Apa Itu Miopia?

Miopia terjadi ketika bola mata anak terlalu panjang, sehingga cahaya yang masuk tidak jatuh tepat di retina, melainkan di depannya. Hasilnya, penglihatan jarak jauh menjadi buram. Hal ini biasanya dimulai antara usia 6 dan 14 tahun, meskipun kasus miopia juga bisa terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.
Penyebab Mata Minus pada Anak
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan miopia pada anak, antara lain:
- Terlalu Sering Menatap Dekat: Anak-anak zaman sekarang sering menatap gadget, membaca, atau belajar dalam waktu lama tanpa istirahat. Aktivitas ini memperbesar risiko terjadinya miopia, terutama bila dilakukan tanpa pencahayaan yang cukup.
- Kurang Paparan Cahaya Matahari: Waktu yang dihabiskan di dalam ruangan juga berperan besar. Paparan sinar matahari di luar ruangan ternyata membantu menjaga kesehatan mata anak.
- Faktor Genetik (Keturunan): Jika satu atau kedua orang tua memiliki mata minus, maka risiko anak terkena miopia meningkat secara signifikan. Namun, faktor genetik bukan satu-satunya penyebab, lingkungan dan gaya hidup juga sangat berpengaruh.
Gejala Mata Minus pada Anak
Anak dengan miopia mungkin menunjukkan gejala berikut:
- Penglihatan kabur saat melihat objek yang jauh
- Kebutuhan untuk menyipitkan mata atau menutup sebagian kelopak mata untuk melihat dengan jelas
- Sakit kepala
- Ketegangan mata
- Anak-anak mungkin mengalami kesulitan melihat sesuatu di papan putih atau proyeksi layar di kelas. Anak-anak yang lebih kecil mungkin tidak menunjukkan kesulitan melihat, tetapi mereka mungkin memiliki perilaku berikut yang menunjukkan kesulitan melihat:
- Terus-menerus menyipitkan mata
- Tampak tidak sadar akan objek yang jauh
- Berkedip berlebihan
- Gosok matanya sering-sering
- Duduk dekat televisi
Risiko Jika Tidak Ditangani
Jika tidak ditangani sejak dini, mata minus bisa bertambah parah setiap tahun. Miopia berat (lebih dari -6 dioptri) bahkan bisa meningkatkan risiko komplikasi seperti glaukoma, katarak, dan lepasnya retina saat dewasa. Oleh karena itu, penting untuk segera mendeteksi dan mengatasi miopia pada anak.
Penanganan Miopia dan Cara Mencegahnya
Skrining mata merupakan langkah penting untuk mendeteksi miopia sejak dini. Berikut beberapa cara yang direkomendasikan untuk mencegah dan mengatasi miopia pada anak:
- Obat Tetes Mata Atropin: Penggunaan tetes mata atropin dosis rendah terbukti memperlambat perkembangan mata minus. Ini biasanya diberikan oleh dokter mata dan digunakan secara rutin.
- Gunakan Lensa Khusus: Lensa kontak seperti ortho-k (dipakai saat tidur) dan lensa multifokal bisa membantu memperlambat laju miopia.
- Perbanyak Waktu di Luar Ruangan: Studi menunjukkan bahwa anak yang menghabiskan waktu setidaknya 2 jam per hari di luar ruangan memiliki risiko lebih rendah mengalami mata minus.
- Terapkan Aturan 20-20-20: Setiap 20 menit aktivitas visual dekat (seperti membaca/gadget), istirahatkan mata dengan melihat objek jauh selama 20 detik sejauh 20 kaki (~6 meter).
- Skrining Mata Rutin: Melakukan pemeriksaan mata secara rutin sangat penting, terutama jika anak mulai menunjukkan gejala seperti menyipitkan mata saat melihat jauh atau duduk terlalu dekat dengan TV.
Kenapa Harus Skrining Mata Sejak Dini?
Semakin cepat miopia terdeteksi, semakin mudah pula untuk dikendalikan. Skrining bisa membantu mendeteksi tanda-tanda awal sebelum anak benar-benar merasa terganggu dengan penglihatannya. Dengan skrining rutin, orang tua dan guru dapat lebih sensitif terhadap gejala miopia dan segera mengambil tindakan.
Kesimpulan
Mata minus pada anak semakin umum terjadi, bahkan di usia yang sangat muda. Kombinasi antara faktor genetik dan gaya hidup modern menjadi penyebab utamanya. Namun kabar baiknya, dengan pencegahan yang tepat seperti penggunaan obat, lensa khusus, serta skrining rutin, perkembangan miopia bisa diperlambat secara signifikan. Segera Lakukan Skrining Mata Anak Anda di RS Royal Progress, kini Anda bisa mendapatkan paket skrining mata anak secara online dengan mudah! Dapatkan layanan pemeriksaan mata oleh dokter spesialis mata yang berpengalaman. Jangan tunggu sampai mata anak bertambah parah, lakukan tindakan sejak dini.