GUW9BUMoGfCiGfd6TfOpTUziTY==

6 Tindakan Dosen yang Paling Tidak Disukai Mahasiswa

Dosen menulis buku di kantor dengan laptop dan buku terbuka

Dalam dunia pendidikan, hubungan antara dosen dan mahasiswa menjadi salah satu elemen penting yang memengaruhi kualitas pembelajaran. Dosen tidak hanya bertugas memberikan materi akademik, tetapi juga harus mampu membangun suasana yang nyaman dan mendukung bagi mahasiswa. Namun, terkadang tindakan yang diambil oleh dosen bisa berdampak negatif, bahkan membuat mahasiswa merasa tidak nyaman atau membenci dosen tersebut. Hal ini sering kali disebabkan oleh kurangnya pemahaman akan kebutuhan dan perasaan mahasiswa.

Sebagai seorang dosen, penting untuk menyadari bahwa setiap tindakan yang dilakukan dapat memengaruhi persepsi mahasiswa terhadap dirinya. Misalnya, ketika dosen tidak mengingat tugas yang telah diberikan, hal ini bisa membuat mahasiswa merasa diabaikan atau tidak dihargai. Begitu pula dengan aturan yang terlalu ketat atau tidak konsisten, yang justru bisa menimbulkan rasa tidak hormat dari mahasiswa. Dosen yang tidak mampu menjaga keselarasan antara aturan dan perilaku sendiri juga bisa menjadi sumber ketidakpuasan.

Selain itu, penghargaan dan motivasi juga menjadi faktor penting dalam pembelajaran. Dosen yang terlalu kritis tanpa memberikan apresiasi bisa membuat mahasiswa kehilangan semangat belajar. Sebaliknya, dosen yang mampu memberikan pujian dan dorongan positif akan lebih mudah membangun hubungan yang baik dengan mahasiswa. Dengan demikian, penting bagi dosen untuk memperhatikan cara berkomunikasi dan interaksi dengan mahasiswa agar tidak menimbulkan prasangka negatif.

Tindakan yang Sering Menyebabkan Mahasiswa Membenci Dosen

1. Lupa Memberi Tugas

Salah satu tindakan yang sering membuat mahasiswa tidak senang adalah ketika dosen lupa memberikan tugas. Meskipun tugas merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran, banyak mahasiswa merasa lelah karena beban tugas yang terlalu berat. Selain itu, tugas-tugas tersebut juga sering kali memerlukan biaya tambahan, seperti biaya mencetak atau menghabiskan kuota internet. Ketika dosen lupa mengingatkan atau mengumpulkan tugas, mahasiswa akan merasa bahwa usaha mereka sia-sia dan tidak dihargai.

Untuk menghindari hal ini, dosen perlu memastikan bahwa tugas diberikan secara teratur dan sesuai jadwal. Selain itu, penilaian dan umpan balik yang cepat juga sangat penting agar mahasiswa merasa didukung dan dihargai. Dengan begitu, mahasiswa akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

2. Melanggar Aturan yang Dibuat Sendiri

Membuat aturan di kelas adalah langkah penting untuk menjaga disiplin dan kenyamanan belajar. Namun, jika aturan tersebut terlalu ketat atau tidak masuk akal, mahasiswa bisa merasa tidak nyaman. Contohnya, larangan untuk mengambil air minum selama perkuliahan atau larangan untuk menggunakan ponsel. Jika dosen sendiri melanggar aturan tersebut, maka mahasiswa akan merasa bahwa aturan tersebut tidak serius dan tidak layak dihormati.

Oleh karena itu, dosen perlu memastikan bahwa aturan yang dibuat benar-benar bermanfaat dan tidak memberatkan mahasiswa. Selain itu, dosen juga harus menjadi contoh yang baik dengan mematuhi aturan yang ia buat. Dengan cara ini, mahasiswa akan lebih mudah menerima dan mengikuti aturan tersebut.

3. Menggunakan Kalimat "Because I Said So"

Ketika dosen tidak mampu memberikan alasan yang logis untuk suatu keputusan, mahasiswa bisa merasa tidak dihargai. Penggunaan kalimat seperti "Because I said so" sering kali membuat mahasiswa merasa bahwa pendapat mereka tidak penting. Padahal, sebagai seorang dosen, Anda memiliki tanggung jawab untuk mendengarkan dan memahami perspektif mahasiswa.

Jika dosen ingin menolak kritik atau pendapat mahasiswa, sebaiknya berikan alasan yang masuk akal dan dapat diterima. Dengan cara ini, mahasiswa akan merasa dihargai dan lebih terbuka untuk menerima pandangan dosen. Selain itu, dosen juga perlu bersikap rendah hati dan siap menerima kritik yang konstruktif.

4. Terlalu Pamer Kemampuan

Sedikit bercerita atau berbagi pengalaman selama perkuliahan bisa menjadi cara untuk membangun kedekatan dengan mahasiswa. Namun, jika hal tersebut terlalu berlebihan atau tidak relevan dengan materi kuliah, maka malah akan membuat mahasiswa merasa bosan. Misalnya, ketika dosen terlalu banyak membicarakan prestasi pribadi atau kemampuan yang tidak berkaitan langsung dengan materi pelajaran.

Dosen perlu memastikan bahwa cerita atau pengalaman yang dibagikan relevan dengan topik yang sedang dibahas. Selain itu, waktu yang digunakan untuk bercerita juga harus terbatas agar tidak mengganggu proses pembelajaran. Dengan demikian, mahasiswa akan merasa bahwa dosen peduli dengan materi dan tidak hanya fokus pada diri sendiri.

5. Tidak Memberikan Penghargaan

Penghargaan dan apresiasi memiliki peran penting dalam meningkatkan motivasi dan semangat belajar mahasiswa. Namun, beberapa dosen cenderung terlalu kritis dan jarang memberikan pujian. Hal ini bisa membuat mahasiswa merasa tidak percaya diri dan tidak berbakat dalam bidang tertentu.

Untuk menghindari hal ini, dosen perlu memperhatikan keseimbangan antara kritik dan pujian. Jika dosen ingin memberikan kritik, sebaiknya disertai dengan pujian atau dorongan positif. Dengan cara ini, mahasiswa akan merasa didukung dan lebih termotivasi untuk berkembang. Selain itu, dosen juga bisa memberikan tips atau saran untuk membantu mahasiswa memperbaiki diri.

Tips untuk Membangun Hubungan yang Baik dengan Mahasiswa

Pastikan Tugas Diberikan Secara Teratur

Tugas yang diberikan oleh dosen harus sesuai dengan jadwal dan deadline yang ditentukan. Selain itu, dosen juga perlu memberikan penilaian dan umpan balik yang cepat agar mahasiswa merasa dihargai. Dengan cara ini, mahasiswa akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan baik.

Jadilah Contoh yang Baik

Aturan yang dibuat oleh dosen harus benar-benar bermanfaat dan tidak memberatkan mahasiswa. Selain itu, dosen juga harus mematuhi aturan yang ia buat sendiri. Dengan menjadi contoh yang baik, dosen akan lebih mudah mendapatkan respek dan kepercayaan dari mahasiswa.

Berikan Alasan yang Masuk Akal

Ketika dosen ingin menolak kritik atau pendapat mahasiswa, sebaiknya berikan alasan yang logis dan dapat diterima. Dengan cara ini, mahasiswa akan merasa dihargai dan lebih terbuka untuk menerima pandangan dosen. Selain itu, dosen juga perlu bersikap rendah hati dan siap menerima kritik yang konstruktif.

Gunakan Cerita yang Relevan

Cerita atau pengalaman yang dibagikan oleh dosen harus relevan dengan materi pelajaran. Selain itu, waktu yang digunakan untuk bercerita juga harus terbatas agar tidak mengganggu proses pembelajaran. Dengan demikian, mahasiswa akan merasa bahwa dosen peduli dengan materi dan tidak hanya fokus pada diri sendiri.

Berikan Penghargaan dan Motivasi

Penghargaan dan apresiasi memiliki peran penting dalam meningkatkan motivasi dan semangat belajar mahasiswa. Oleh karena itu, dosen perlu memperhatikan keseimbangan antara kritik dan pujian. Jika dosen ingin memberikan kritik, sebaiknya disertai dengan pujian atau dorongan positif. Dengan cara ini, mahasiswa akan merasa didukung dan lebih termotivasi untuk berkembang.

Jasa Backlink

Type above and press Enter to search.