![[IMAGE: LRT Jabodebek in Jakarta]](https://www.lrtjakarta.co.id/modules/news/images/609a58fa4f4b8.jpg)
Light Rail Transit (LRT) Jabodebek kini menjadi salah satu moda transportasi massal modern yang mulai beroperasi di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek). Dengan sistem operasional yang canggih dan terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya, LRT Jabodebek telah menjadi harapan baru dalam mengatasi kemacetan lalu lintas di wilayah perkotaan besar ini. Mulai dari peresmian hingga pengoperasian resmi, LRT Jabodebek memiliki cerita panjang yang menarik untuk dibahas.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang rute, jam operasional, tarif, serta perkembangan terbaru LRT Jabodebek. Selain itu, kita juga akan melihat bagaimana LRT Jabodebek berhasil menjadi solusi transportasi yang ramah lingkungan dan efisien. Dengan penjelasan detail dan informasi terkini, artikel ini akan memberikan gambaran menyeluruh tentang LRT Jabodebek, baik bagi masyarakat umum maupun para pengguna transportasi publik.
Rute LRT Jabodebek
LRT Jabodebek saat ini melayani dua rute utama, yaitu lintas Cibubur dan lintas Bekasi. Kedua rute ini saling terhubung melalui Stasiun Dukuh Atas, yang menjadi titik awal dan akhir dari kedua jalur tersebut. Berikut adalah rincian rute LRT Jabodebek:
Rute Lintas Cibubur
- Stasiun LRT Dukuh Atas
- Stasiun LRT Setiabudi
- Stasiun LRT Rasuna Said
- Stasiun LRT Kuningan
- Stasiun LRT Pancoran
- Stasiun LRT Cikoko
- Stasiun LRT Ciliwung
- Stasiun LRT Cawang
- Stasiun LRT TMII
- Stasiun LRT Kampung Rambutan
- Stasiun LRT Ciracas
- Stasiun LRT Harjamukti
Rute Lintas Bekasi
- Stasiun LRT Dukuh Atas
- Stasiun LRT Setiabudi
- Stasiun LRT Rasuna Said
- Stasiun LRT Kuningan
- Stasiun LRT Pancoran
- Stasiun LRT Cikoko
- Stasiun LRT Ciliwung
- Stasiun LRT Cawang
- Stasiun LRT Halim
- Stasiun LRT Jatibening Baru
- Stasiun LRT Cikunir 1
- Stasiun LRT Cikunir 2
- Stasiun LRT Bekasi Barat
- Stasiun LRT Jatimulya
Kedua rute ini mencakup total 18 stasiun yang tersebar di berbagai wilayah Jabodetabek. Dengan rute yang luas, LRT Jabodebek memberikan akses mudah bagi warga untuk melakukan perjalanan antar kota atau daerah tanpa harus bergantung pada kendaraan pribadi.
Jam Operasional LRT Jabodebek
Jam operasional LRT Jabodebek dirancang agar sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berikut adalah jadwal operasionalnya:
- Senin - Jumat (di luar hari libur nasional):
- Pagi: 06.00 - 08.59 WIB
-
Sore: 16.00 - 19.59 WIB
-
Sabtu, Minggu, dan Libur Nasional:
- Pagi: 06.00 - 08.59 WIB
- Sore: 16.00 - 19.59 WIB
Selain itu, waktu tunggu antar kereta berkisar antara 7,5 menit hingga 15 menit, sementara waktu berhenti kereta antara 20-50 detik untuk lintas Bekasi dan 20-45 detik untuk lintas Cibubur. Dengan jadwal yang teratur dan waktu tunggu yang relatif pendek, LRT Jabodebek memberikan pengalaman perjalanan yang nyaman dan efisien.
Tarif LRT Jabodebek
Tarif LRT Jabodebek dirancang agar terjangkau dan sesuai dengan jarak tempuh. Berikut adalah rincian tarifnya:
- Maksimal tarif di jam sibuk (peak hour): Rp 20.000
- Maksimal tarif di luar jam sibuk: Rp 10.000
- Biaya per kilometer: Rp 5.000 untuk 1 kilometer pertama, dan Rp 700 untuk setiap kilometer berikutnya.
Namun, ada aturan tambahan yang diberlakukan untuk penumpang yang turun dan naik di stasiun yang sama tanpa tap out di stasiun tujuan. Aturan ini mengacu pada SK Kemenhub No.UM.006/4/21/K2/DJKA/2024, dan penumpang akan dikenakan tarif maksimal jika menunggu selama 60 menit atau lebih.
Selain itu, pada periode HUT RI ke-78 tahun (28 Agustus 2023 – 30 September 2023), tarif LRT Jabodebek hanya sebesar Rp 5.000 untuk perjalanan jauh dekat (flat). Ini merupakan upaya pemerintah untuk memperkenalkan LRT Jabodebek kepada masyarakat secara lebih luas.
Pengoperasian LRT Jabodebek
LRT Jabodebek dioperasikan secara otomatis tanpa masinis, menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3. Hal ini membuat pengoperasian LRT Jabodebek lebih efisien dan aman. Selain itu, LRT Jabodebek juga terintegrasi dengan berbagai moda transportasi umum seperti KRL Commuterline, MRT Jakarta, Transjakarta, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Pada tanggal 28 Agustus 2023, LRT Jabodebek secara resmi beroperasi penuh setelah melalui uji coba operasional. Pada awal operasional, tarif LRT Jabodebek ditetapkan sebesar Rp 5.000 untuk perjalanan jauh dekat (flat). Namun, pada bulan Mei 2025, tarif LRT Jabodebek diubah menjadi berdasarkan jarak tempuh, dengan biaya per kilometer sebesar Rp 5.000 untuk 1 kilometer pertama dan Rp 700 untuk setiap kilometer berikutnya.
Perkembangan Terbaru LRT Jabodebek
Hingga 1 September 2025, jumlah armada LRT Jabodebek telah ditingkatkan menjadi total 26 rangkaian kereta. Penambahan armada ini dilakukan secara bertahap dan berdampak signifikan pada pengurangan waktu tunggu antar kereta. Selain itu, LRT Jabodebek juga mulai mengoperasikan Kereta Khusus Wanita sebagai respons atas antusiasme pengguna yang tinggi. Kereta Khusus Wanita ini mulai dioperasikan pada 23 Desember 2024 dan hanya beroperasi saat hari kerja saja, mirip dengan KRL Commuter Line di Jabodetabek.
Rencana Pengembangan LRT Jabodebek
LRT Jabodebek direncanakan akan memiliki enam lintas pelayanan. Saat ini, tiga segmen sudah beroperasi, yaitu Dukuh Atas–Cawang, Cawang–Harjamukti, dan Cawang–Jatimulya. Dua lintas pelayanan lainnya yang akan dibangun adalah Cibubur–Bogor dan Bekasi-Karawang. Pembangunan tahap dua akan fokus pada lintas pelayanan Cibubur–Bogor dan Bekasi-Karawang, yang direncanakan akan dibangun di atas tanah untuk menghemat biaya pembangunan hingga 50%.
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek
LRT Jabodebek telah mengangkut jutaan penumpang sejak pertama kali beroperasi. Pada tahun pertamanya (2023), jumlah penumpang mencapai 4.554.751 orang. Di tahun 2024, jumlah penumpang meningkat drastis menjadi 21.055.870 orang. Angka ini menunjukkan bahwa LRT Jabodebek semakin diminati oleh masyarakat sebagai alternatif transportasi yang efisien dan ramah lingkungan.
Rekor Dunia LRT Jabodebek
Salah satu hal yang membuat LRT Jabodebek unik adalah Jembatan LRT yang terletak di persimpangan Jalan HR. Rasuna Said dan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Jembatan ini mencatat rekor dunia dan rekor MURI sebagai jembatan kereta balok beton (box girder) lengkung dengan bentang terpanjang dan radius terkecil di Indonesia. Jembatan ini juga mendapatkan rekor pengujian pembebanan statis aksial (axial static loading test) pada pondasi bored pile dengan beban terbesar di tanah air.
Masalah dan Tantangan
Meskipun LRT Jabodebek telah beroperasi secara resmi, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah insiden tabrakan antara dua rangkaian LRT Jabodebek di Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur pada 25 Oktober 2021. Kejadian ini terjadi saat salah satu rangkaian sedang melakukan uji coba dan menyebabkan kerusakan parah pada dua rangkaian yang terlibat. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya keselamatan dalam pengoperasian LRT.
Kesimpulan
LRT Jabodebek telah menjadi solusi transportasi massal yang efisien dan ramah lingkungan di kawasan Jabodetabek. Dengan rute yang luas, jam operasional yang teratur, dan tarif yang terjangkau, LRT Jabodebek telah berhasil mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan perkotaan. Meskipun masih ada tantangan, seperti insiden tabrakan dan perluasan jaringan, LRT Jabodebek tetap menjadi harapan baru dalam pengembangan transportasi umum di Indonesia. Dengan penambahan armada dan pengoperasian Kereta Khusus Wanita, LRT Jabodebek semakin menunjukkan komitmennya untuk memberikan layanan transportasi yang baik bagi semua kalangan.